JALAN Berliku Apriyani Rahayu dari Pelosok Timur Indonesia Tangisan Duka dan Medali Emas Olimpiade

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KONAWE - Pebulutangkis ganda putri Greysia Polii / Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Di final, Greysia Polii / Apriyani Rahayu menaklukkan unggulan kedua asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan Senin 2 Agustus 2021 siang WIB, dua set langsung 21-19, dan 21-15.

Greysia Polii / Apriyani Rahayu pun meneruskan tradisi medali emas dari cabang olah raga badminton Olimpiade.

Dari kampung halaman Apriyani Rahayu, Kelurahan Lawulo, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sulteng), euforia kemenangan itu masih terasa hingga, Selasa 3 Agustus 2021.

Apriani Rahayu yang menjadi pasangan ganda putri Greysia Polii merupakan putri Tolaki, berasal dari kampung yang berlokasi sekitar 66,1 kilometer (km) dari Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara itu.

• KISAH Greysia Polii dan Felix Djimin Berpisah Setelah Sepekan Menikah! Pengorbanan yang Sempurna

“Apriyani itu anak petani, anak dari pedesaan,” kata ayah Apriyani Rahayu, Amiruddin P.

Apriyani Rahayu lahir di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, 29 April 1998.

Ia adalah putri dari pasangan Amiruddin dengan Sitti Djauhar. Ibu Apriyani telah berpulang pada tahun 2015 silam.

Amiruddin bercerita prestasi yang ditorehkan sang putri hingga meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 tidaklah mudah.

Related Posts

0 Response to "JALAN Berliku Apriyani Rahayu dari Pelosok Timur Indonesia Tangisan Duka dan Medali Emas Olimpiade"

Post a Comment