Taliban Dikhawatirkan Buru Warga Pakai Data Warisan AS

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah data warisan dari Amerika Serikat di Afghanistan dikhawatirkan disalahgunakan Taliban untuk memburu warga yang dianggap kolaborator AS.

Hengkangnya AS dari Afghanistan membuat mereka harus melepas berbagai teknologi dan informasi yang mereka kumpulkan selama dua dekade, salah satunya database intelijen biometrik.

Database biometrik yang ada di Afghanistan ini berpotensi digunakan Taliban untuk mencari warga Afghanistan maupun luar negeri yang mendukung pendudukan AS di negara itu.


Melansir AP News, ada indikasi bahwa data pemerintah Afghanistan sebelumnya mungkin telah digunakan Taliban sejak berkuasa kembali pada 15 Agustus. Data itu dikhawatirkan untuk identifikasi dan intimidasi warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan AS.

Direktur Layanan Publik Seth Moulton Neesha Suarez bahwa sejumlah warga Afghanistan, terutama yang bekerja dengan AS sebelumnya, menerima panggilan telepon, teks, dan pesan WhatsApp yang tidak menyenangkan dan mengancam.

Seorang mantan pejabat keamanan senior Afghanistan juga menyampaikan sistem personel dan pembayaran pasukan Afghan memiliki data 700 ribu anggota keamanan di negara itu sejak 40 tahun lalu.

Walaupun data itu hanya dapat diakses oleh pihak berwenang, Taliban dapat meretasnya bila mereka tidak menemukan orang yang mau membuka data itu.

Seorang kontraktor AS berusia 27 di Kabul juga menceritakan kepada The Associated Press bahwa ia mendapat panggilan untuk datang ke Kementerian Pertahanan Afghanistan. Ia dan temannya merupakan pembuat sistem database AS yang digunakan untuk menggaji tentara dan polisi AS di Afghanistan.

Database yang dibuatnya ini dikatakan memiliki 40 jenis data. Di antaranya adalah tanggal lahir, nomor telepon, nama ayah dan kakek, sidik jari, dan pemindaian mata serta jari.

Amerika Serikat sendiri mengklaim telah mengamankan data tersebut, baca di halaman selanjutnya...

Hapus Basis Data BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Related Posts

0 Response to "Taliban Dikhawatirkan Buru Warga Pakai Data Warisan AS"

Post a Comment